susah menyusun katakata puitis dari kegembiraan.
atau karena kegembiraan itu sendiri yang terlalu besar dan indah sehingga sulit dilukiskan dengan katakata?
memang sih, aku belum merasa gembira.
jadi memang tak ada kata yang mau diungkapkan.
cuma petir sejenak yang melintas dibenakku,
kenapa ketika sedih begitu gampang dicari perumpamaan katakata untuk menggantikan rasa itu.
atau bahasa indonesia memang kaya akan bahasabahasa menyayat hati?
seperti sekarang ini, indonesia begitu menakutkan.
baru kali ini aku menikmati suasana banjir ibukota, tadi malam.
pulang kantor (masih magang) dengan pikiran yang lelah, berharap pulang dengan waktu yang singkat.
pak supir mendengarkan suara hatiku, dia ambil jalan pintas lewat jalan otista 3.
alhasil, bertemulah aku dengan yang namanya banjir di ujung jalan.
apa mau dikata lagi, aku terjebak dengan warna coklat kumuh disekelilingku sekitar 2 jam (tiba jam 11 malam). huh!
sebenarnya yang salah ini, bukan pemerintah.
tapi mental masyarakat yang tidak bermoral.
apalah salahnya membuang sampah pada tempatnya atau ikut merawat tanaman ibu?
mulai saja dari hal kecil.
bungkus permen.
tak kan menjadi sebuah dosa ketika kita mengantongi bungkus permen jika tak ada kotak sampah.
jangan petik daun bunga/pohon.
sekecil apapun itu, itu merupakan salah satu sumber oksigen bagi proses bernafasmu.
bangun saja dari dirimu, tak usah ingatkan orang lain.
coba untuk dirimu, hanya dirimu.
hanya mengikuti intuisi jiwa,
cory novika manurung.
Kamis, 10 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Boleh juga tuh.......
kmu punya bakat dan seni dalam merangkai kata...
aq berharap pada suatu masa kmu menjadi seorang penulis yang terkenal...
hehehe
Posting Komentar