Selasa, 29 April 2008

thanks nino!


how do it look?


Kamis, 24 April 2008

singkat saja

menanggalkan semua frasa hati,
demi semaian ruang kalbu yang merajut titiktitik kecil kegundahan jiwa.

Rabu, 23 April 2008

pulang kehatimu.
di desa atau di kota sama saja.
yang penting aku berada di hatimu, membekas.
bisakah?

aku membusuk dengan rasa yang terlalu dalam.
dalam, hingga menusuk perut bumi.
sampai ke magma, tapi tak pernah mau meletus.
pernah suatu kali akan meletus,
tapi jantung ini tak terhitung lagi detaknya sudah berapa ribu kali per menitnya.
gagal!

yang tinggal,
aku tersungkur di dasar stanza tak kan akan pernah pulang ke hatimu
karena hatimu tidak melahirkan aku sebagai anak rantaumu.

Selasa, 22 April 2008

Senin, 21 April 2008

akhir pekan di bogor.
satu kata: hijau.


jumat malam itu membulatkan tekad untuk melunasi hutangku untuk menginap di bogor.
sehari di rumah riztya, semalam di kos debya.

sabtu, dimulai dengan air yang tak menyala.
terpaksa kami (baca: corey, desty, riztya, tanti, eki) tak mencuci badan ketika mau menampakkan diri di berbagai pelosok tempat yang akan kami kunjungi.

pertama, kami menginjakkan kaki di Botani Square. mengantarkan eki beli oleholeh dan berangkat ke bandara.
kedua, kami ke tajur, yang katanya pusat penjualan tas. sedikit kecewa, harganya mahal. jadinya aku tak membawa buah tangan.
ketiga, ke kebun raya bogor. it's a must. salah satu tujuan pentingku ke bogor. ^.^
semuuuaaa hijau, menggairahkan mata.
seandainya saja itu bukan hanya di kebun raya, seandainya itu terjadi di sepanjang jalan.
keempat, ke makaroni panggang. lumayan untuk menghangatkan perut ketika hujan mulai rintik.
kelima, kami kembali pulang ke rumah ristya.
aku dan desty berkemas meninggalkan rumah ristya, aku ke kos debya, desty ke rumah bude nya.

ketika kami menapaki kembali Botani Square, tak sengaja aku ikut mendaftar Greenpeace.
baru saja aku melontarkan katakata "ikuuut" pada desty, tibatiba saja aku didatangi dan bertanya kesediaanku.
dan sekarang aku telah menjadi member.

hari minggu aku gereja di hkbp bogor.
telat.
tak mengapa.
dari pada tidak..
sedikit mengantuk sih, karena aku dan debya bertukar cerita hingga pagi menjelang.


sekarang aku dikantor, menikmati kembali setiap pekerjaan dan omelan yang diberikan kepadaku.




aku hanya mengikuti intuisi jiwa,
cory novika manurung.

Senin, 14 April 2008

angkot itu tidak bersalah

kemaren aku menjadi saksi.
saksi sebuah ketidakadilan dan sosok manusia pecundang.


angkot itu tidak bersalah.
aku ada di dalamnya! aku melihatnya!
bapak itu bahkan belum cukup uang untuk makan walau sehari sudah 'narik".


bapak itu menepikan angkotnya, penumpang turun. termasuk aku.
tapi aku tidak meninggalkan dia sendiri melawan amukan massa yang tak punya hati.
apalagi itu seorang aparat keamanan yang ingin melayangkan tinjunya, seorang SATPAM!!!
mana penegak keadilan??


bukannya melerai, malah menjadi kompor yang memanasi suasana rusuh.


sebuah motor ingin balik arah tapi tidak hati-hati.
ada motor dan mobil dibelakangnya berjalan, tapi aku tidak tahu pelan atau cepat.
yang terjadi begitu mendadak.
tibatiba saja mereka semua terlempar (motor saja, mobil melarikan diri) ke arah angkot yang aku tumpangi.


semua yang diangkot terkejut.


benar, angkot itu tak bersalah.
aku dan seorang gadis bernama irma, serta seorang ibu menjadi saksi malam itu.
kejadian naas itu.



semoga tak pernah terulang lagi di depan mataku.

Kamis, 10 April 2008

perbendaharaan kata

susah menyusun katakata puitis dari kegembiraan.
atau karena kegembiraan itu sendiri yang terlalu besar dan indah sehingga sulit dilukiskan dengan katakata?


memang sih, aku belum merasa gembira.
jadi memang tak ada kata yang mau diungkapkan.


cuma petir sejenak yang melintas dibenakku,
kenapa ketika sedih begitu gampang dicari perumpamaan katakata untuk menggantikan rasa itu.
atau bahasa indonesia memang kaya akan bahasabahasa menyayat hati?
seperti sekarang ini, indonesia begitu menakutkan.


baru kali ini aku menikmati suasana banjir ibukota, tadi malam.
pulang kantor (masih magang) dengan pikiran yang lelah, berharap pulang dengan waktu yang singkat.
pak supir mendengarkan suara hatiku, dia ambil jalan pintas lewat jalan otista 3.
alhasil, bertemulah aku dengan yang namanya banjir di ujung jalan.
apa mau dikata lagi, aku terjebak dengan warna coklat kumuh disekelilingku sekitar 2 jam (tiba jam 11 malam). huh!


sebenarnya yang salah ini, bukan pemerintah.
tapi mental masyarakat yang tidak bermoral.
apalah salahnya membuang sampah pada tempatnya atau ikut merawat tanaman ibu?
mulai saja dari hal kecil.
bungkus permen.
tak kan menjadi sebuah dosa ketika kita mengantongi bungkus permen jika tak ada kotak sampah.
jangan petik daun bunga/pohon.
sekecil apapun itu, itu merupakan salah satu sumber oksigen bagi proses bernafasmu.


bangun saja dari dirimu, tak usah ingatkan orang lain.
coba untuk dirimu, hanya dirimu.




hanya mengikuti intuisi jiwa,
cory novika manurung.

Senin, 07 April 2008

kesimpulan

pagi tadi aku disadarkan oleh sebuah pesan singkat:
NEVER REGREAT A DAY IN YOUR LIFE...
GOOD DAYS GIVES YOU HAPPINESS,
BAD DAYS GIVES YOU EXPERIENCES.
BOTH ARE ESSENSIAL TO YOUR LIFE..



di Alkitab juga ditulis,
'janganlah kamu bersungut-sungut..........'

jadi, kesimpulannya:
baik buruk hidup, semua adalah jalan untuk mencapai tujuan.





saya hanya mengikuti intuisi jiwa,
cory novika manurung.

Jumat, 04 April 2008

gumpalan merah jambu: penat

aku ingin meniadakan semua yang ada, yang membuat dunia ku muram.
atau aku ingin tiada dari segala ketidaksenonohan yang meluangkan waktunya dalam hariku.
muntah.
mungkin sudah kulakukan dari tadi kalau aku tak bisa mengalahkan emosi.
hati ini ingin berontak atas ketidakadilan yang mengerayangi segenap otak yang telah kuperas.
setengah jiwa ini sudah tak disini lagi.
apalagi seseorang selalu menanyakan kepastianku, "jam berapa pulang"?
otakku beku, tak ada ide yang di gagas dari segumpalan warna merah jambu dalam kepalaku.
peraturan pertama: aku berada di atas kamu, jika aku melakukan kesalahan dianggap tidak pernah salah.
peraturan kedua: jika aku melakukan kesalahan, lihat kembali ke peraturan pertama.
salah siapa demikian?
HEADLINE NEWS:
INDONESIA MERUPAKAN NEGERI DOMOKRASI!

Kamis, 03 April 2008

hah!
melelahkan menjadi seorang yang bukan diriku.
banyak kata, banyak warna, walaupun bukan yang ku mau, tapi ini membantuku untuk berjuang.
kata sandinya; bertahan atau tertahan.
bertahan:
walau semua ini terasa memberat dan tak cukup bahu untuk memikul, sebisa mungkin menganggap semua ini sebagai bagian dari jalanjalan yang penunjuk impian. sandungan ini tak kan ada artinya bila saja tak ada perubahan yang teraih. lebih baik bertahan dengan segala emosi yang tertunda, anggap sebagai angin yang akan menghempas mimpiku ke dunia dimana seharusnya aku bernafas.
tertahan:
ratapan memelas dari setiap jejak yang selalu dijalani tiap waktu akan terus membayangi jiwaku yang menangisi kepiluan dan kepenatan yang mengisi bolongbolong harapan. tak sempat bergerak maju, bahkan bermimpi bahwa tempat ini hanya "transit". yang ada cuma sakit jiwa, memikirkan dengan keras, kapan penderitaan ini mati, karena ini bukan aku. atau dengan tertahan semua kisah yang sedang kugaris akan terlalui?
kata sandinya; bertahan atau tertahan.