dengan berani aku bertaruh akan hidup,
akan cita,
akan citra,
dengan akal dan pikiran yang tertutup.
frasa waktu menyilakan membuka pintu,
hingga berada pada satu titik tentu,
emas atau batu.
emas:
hanya menyiram tunas.
batu:
harus mengukir selaras waktu.
Selasa, 18 November 2008
Rabu, 06 Agustus 2008
Maaf aku miliki niat menyesatkanmu dengan perasaan bersalah.
Aku tak mau menyesal sampai aku tak berumur lagi.
Yang pertama dan yang terakhir kalinya aku begini.
Hanya baca, tak perlu ada komentar atau balasan.
Tak perlu menjadi tak biasa.
Ini memang emansipasi, tapi bagiku suatu petisi.
Rendahnya aku dengan tidak menjadi diri sendiri,
rendahnya aku dengan kata yang kujilat setelah kumuntahkan.
Damn! Ini sama saja dengan surat cinta!
Di peradaban orangorang biadab aku melakukan hal yang nista (karena ini surat cinta!).
Intinya: aku cinta padamu!
Aku tak pernah mengenalmu lebih dalam,
tapi aku ingin lebih dalam menikmati rasa ini.
Selasa, 05 Agustus 2008
Selasa, 29 April 2008
Kamis, 24 April 2008
singkat saja
menanggalkan semua frasa hati,
demi semaian ruang kalbu yang merajut titiktitik kecil kegundahan jiwa.
demi semaian ruang kalbu yang merajut titiktitik kecil kegundahan jiwa.
Rabu, 23 April 2008
pulang kehatimu.
di desa atau di kota sama saja.
yang penting aku berada di hatimu, membekas.
bisakah?
aku membusuk dengan rasa yang terlalu dalam.
dalam, hingga menusuk perut bumi.
sampai ke magma, tapi tak pernah mau meletus.
pernah suatu kali akan meletus,
tapi jantung ini tak terhitung lagi detaknya sudah berapa ribu kali per menitnya.
gagal!
yang tinggal,
aku tersungkur di dasar stanza tak kan akan pernah pulang ke hatimu
karena hatimu tidak melahirkan aku sebagai anak rantaumu.
di desa atau di kota sama saja.
yang penting aku berada di hatimu, membekas.
bisakah?
aku membusuk dengan rasa yang terlalu dalam.
dalam, hingga menusuk perut bumi.
sampai ke magma, tapi tak pernah mau meletus.
pernah suatu kali akan meletus,
tapi jantung ini tak terhitung lagi detaknya sudah berapa ribu kali per menitnya.
gagal!
yang tinggal,
aku tersungkur di dasar stanza tak kan akan pernah pulang ke hatimu
karena hatimu tidak melahirkan aku sebagai anak rantaumu.
Selasa, 22 April 2008
Langganan:
Postingan (Atom)